Senin, 26 Januari 2015

JURNAL PENYESUAIAN

E. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan Neraca Saldo dan sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet). Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang tersebut dalam neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Akun-akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.


1. Beban yang Masih Harus Dibayar
Apabila pada akhir periode terdapat beban yang ditanggung perusahaan, tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum bisa dibayar maka akan dicatat sebagai Utang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Beban ………. Utang ………. - -Rp xxxx Rp xxxx
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui ada tagihan listrik yang karena sesuatu hal belum bisa dibayar sebesar Rp 150.000.
Analisis :

􀂃 Beban Listrik bertambah Rp 150.000,- (Debet)

􀂃 Karena belum dibayar maka Utang pembayaran listrik bertambah Rp 150.000,- (Kredit)
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Listrik Utang Listrik Rp 150.000 - - Rp 150.000










2. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Apabila pada akhir periode terdapat pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum diterima maka akan dicatat sebagai Piutang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Piutang ………. Pendapatan ……….
Rp xxxx Rp xxxx

3. Penurunan Nilai Aktiva

a. Setiap akhir periode, Aktiva Tetap yang dimiliki perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun bertambahnya umur aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai Beban Penyusutan. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Beban Penyusutan ………. Akumulasi Penyusutan ……….
- Rp xxxx Rp xxxx




Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui Kendaraan operasional perusahaan disusutkan nilainya Rp 200.000.
Analisis :

􀂃 Beban Penyusutan kendaraan bertambah Rp 200.000,- (Debet)

􀂃 Akumulasi Penyusutan Kendaraan bertambah Rp 200.000,- (Kredit)
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Penyusutan Kendaraan Akumulasi Peny. Kendaraan
Rp 200.000                               – Rp 200.000 Rp 200.000







b. Untuk jenis aktiva yang sifatnya akan habis terpakai karena digunakan untuk usaha seperti Perlengkapan. Berkurangnya perlengkapan sejumlah yang habis terpakai akan diakui sebagai Beban Perlengkapan. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Beban Perlengkapan Perlengkapan Rp xxxx - - Rp xxxx Rp xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui akun Perlengkapan Rp 800.000,- (Debet) setelah dilakukan pemeriksaan ternyata perlengkapan yang ada sebesar Rp 300.000,-
Analisis :

􀂃 Perlengkapan di Neraca Saldo sebesar Rp 800.000,-. Setelah dilakukan pengecekan jumlah perlengkapan yang sebenarnya Rp 300.000, maka perlengkapan harus dikurangi Rp 500.000,- artinya Perlengkapan berkurang Rp 500.000 (Kredit).

􀂃 Perlengkapan berkurang untuk kegiatan usaha maka diakui sebagai Beban Perlengkapan, artinya Beban Perlengkapan bertambah Rp 500.000 (Debet).
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Perlengkapan Perlengkapan Rp 500.000 Rp.500.000 - Rp 500.000







4. Beban Dibayar di Muka Setiap akhir periode, pembayaran yang telah dilakukan di muka akan disesuaikan dengan pemakaiannya. Penyesuaian untuk beban di bayar dimuka dapat dicatat sebagai aktiva ataupun sebagai beban, tergantung pada saat pencatatan awal transaksi (Jurnal Umum). Tujuannya untuk memisahkan jumlah beban yang harus diakui sekarang dan jumlah yang masih sebagai Aktiva (…….. dibayar dimuka).

2 Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi

a. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui sebagai aktiva (terlihat di Neraca Saldo akun ………. Dibayar di Muka) maka penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Beban ………. ……… Dibayar di Muka Rp xxxx - - Rp xxxx Rp xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui Akun Sewa dibayar dimuka Rp 600.000,- (Debet). Diperoleh keterangan bahwa pembayaran sewa tersebut untuk masa sewa 6 bulan mulai bulan September 2005.
Analisis :
Sewa per bulan 100.000= 6.000.000
6
􀂃 Pada akhir Desember 2005 berarti sewa yang sudah dijalani 4 bulan (Sep – Des) sehingga sewa dibayar dimuka yang sebenarnya hanya untuk 2 bulan (Jan – Peb) karena belum dijalani sewanya. Dari perhitungan di atas jumlah sewa dibayar dimuka sebenarnya Rp 200.000 (2 bulan) bukan Rp 600.000,- maka sewa dibayar dimuka harus dikurangi Rp 400.000,- artinya Sewa Dibayar Dimuka berkurang Rp 400.000,- (Kredit).

􀂃 Sedangkan sewa yang sudah dijalani 4 bulan senilai Rp 400.000 harus diakui sebagai Beban Sewa, artinya Beban Sewa bertambah Rp 400.000,- (Debet).

Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Sewa Sewa Dibayar Dimuka Rp 400.000 - - Rp400.000









b. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui sebagai Beban (terlihat di Neraca Saldo akun Beban …………) maka penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
……… Dibayar di Muka Beban ………. Rp xxxx - - Rp xxxx Rp xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui Akun Beban Sewa Rp 600.000,- (Debet). Diperoleh keterangan bahwa pembayaran sewa tersebut untuk masa sewa 6 bulan mulai bulan September 2005.
Analisis :
Sewa per bulan 600.000 =100.000
6


􀂃 Pada akhir Desember 2005 berarti sewa yang sudah dijalani selama 4 bulan (sep – Des) sehingga Beban sewa yang sebenarnya hanya untuk 4 bulan. Dari perhitungan di atas jumlah beban sewa sebenarnya Rp 400.000 (4 bulan) bukan Rp 600.000,- maka beban sewa harus dikurangi Rp 200.000,- artinya Beban Sewa berkurang Rp 200.000,- (Kredit).

􀂃 Sedangkan sewa yang belum dijalani 2 bulan senilai Rp 200.000 harus diakui sebagai Sewa Dibayar Dimuka, artinya Sewa Dibayar Dimuka bertambah Rp 200.000,- (Debet).

Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Sewa Dibayar Dimuka Beban Sewa Rp 200.000 - - Rp 200.000








5. Pendapatan Diterima di Muka Setiap akhir periode, pendapatan yang telah di terima di muka akan disesuaikan dengan pengakuannya. Penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka dapat dicatat sebagai Utang ataupun sebagai Pendapatan, tergantung pada saat pencatatan awal transaksi (Jurnal Umum). Tujuannya untuk memisahkan jumlah pendapatan yang harus diakui sekarang dan jumlah yang masih sebagai Utang (pendapatan diterima dimuka).

a. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui sebagai Utang (terlihat di Neraca Saldo akun ………. Diterima di Muka) maka penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :




Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit

……… Diterima di Muka Pendapatan ………. Rp xxxx - Rp xxxx

Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui akun Pendapatan Diterima Dimuka Rp 300.000,-. (Kredit). Diperoleh informasi bahwa pendapatan tersebut untuk penyelesaian jahitan atas 10 jahitan celan dengan tarif Rp 30.000,- per celana. Per 31 Desember sudah 8 celana yang selesai dijahit.
Analisis :

􀂃 Pendapatan diterima dimuka Rp 300.000,-. Pendapatan diterima dimuka diakui untuk pekerjaan menjahit yang belum selesai yaitu hanya untuk 2 celana sebesar Rp 60.000 (2 x Rp 30.000). Jadi pendapatan diterima dimuka bukan Rp 300.000,- tetapi sebesar Rp 60.000,- maka pendapatan diterima dimuka harus dikurangi Rp 240.000, artinya Pendapatan Diterima Dimuka berkurang Rp 240.000,- (Debet)

􀂃 Sedangkan untuk jahitan yang selesai yaitu untuk 8 celana sebesar Rp 240.000,- (8 x Rp 30.000) harus diakui sebagai pendapatan, artinya Pendapatan bertambah Rp 240.000,- (Kredit)

Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Pendapatan Diterima di Muka Pendapatan Jahit Rp 240.000 – - Rp 240.000









b. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui sebagai Pendapatan (terlihat di Neraca Saldo akun Pendapatan ……….) maka penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah:


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Pendapatan ………. …….. Diterima di Muka Rp xxxx - - Rp xxxx Rp xxxx

Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :


Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Pendapatan jahit Pendapatan Diterima Dimuka Rp 60.000 - - Rp60.000







Pada contoh pembahasan kita sebelumnya, Neraca Saldo per 31 Mei 2005 di perusahaan ALI TAILOR, sebagai berikut :
“ALI TAILOR”
NERACA SALDO
31 Mei 2006
Kode Akun Akun DEBIT KREDIT
111 Kas 3.320.000
112 Piutang Usaha 300.000
113 Perlengkapan Jahit 1.000.000
114 Sewa Dibayar Dimuka 1.200.000
121 Peralatan Jahit 1.500.000
201 Utang Usaha 400.000 400.000
202 Utang Bank 1.800.000 1.800.000
301 Modal Tn. Ali 4.000.000 4.000.000
302 Prive Tn. Ali 400.000
401 Pendapatan Jahit 2.000.000 2.000.000
501 Beban Gaji 200.000
502 Beban Administrasi 250.000
503 Beban Bunga 30.000
Jumlah
8.200.000           8.200.000






Misalnya sebelum disusun laporan keuangan per 31 Mei 2006 Tn. Ali melakukan pengecekan ulang dan diperoleh informasi sebagai berikut :

a. Perlengkapan jahit yang ada senilai Rp 850.000,-

b. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp 1.200.000 untuk jangka waktu 3 bulan terhitung mulai tanggal 2 Mei 2006.

c. Peralatan disusutkan nilainya sebesar Rp 100.000,-

d. Karena kelalaian, tagihan listrik bulan Mei 2006 Rp 70.000 belum dibayar.

e. Pembayaran gaji 2 minggu sekali tiap hari Sabtu, sekarang tanggal 31 Mei 2004 tepat hari Rabu dan gaji dibayar hari sabtu tanggal 3 Juni 2004. Sehingga gaji karyawan terhitung Rp 150.000,- belum bisa dibayarkan.
Dari informasi penyesuaian di atas, analisis dan jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut :

a. Perlengkapan jahit yang ada senilai Rp 850.000,-
Analisis :

􀂃 Perlengkapan di Neraca Saldo sebesar Rp 1.000.000,-. Setelah dilakukan pengecekan jumlah perlengkapan yang sebenarnya Rp 850.000, maka perlengkapan harus dikurangi Rp 150.000,- artinya Perlengkapan berkurang Rp 150.000 (Kredit).

􀂃 Perlengkapan berkurang untuk kegiatan usaha maka diakui sebagai Beban Perlengkapan bertambah, artinya Beban Perlengkapan bertambah Rp 150.000 (Debet).

Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Perlengkapan Perlengkapan Rp 150.000 – - Rp150.000









b. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp 1.200.000 untuk jangka waktu 3 bulan terhitung mulai tanggal 2 Mei 2006. Analisis :
Sewa dibayar dimuka di Neraca Saldo Rp 1.200.000,- untuk masa sewa 3 bulan. Perhitungan sewa per bulan yaitu

Sewa per bulan 1.200.000== 400.000
3
􀂃 Pada akhir Mei 2005 berarti sudah 1 bulan sewa sudah dijalani sehingga sewa dibayar dimuka yang sebenarnya bukan untuk 3 bulan lagi tapi tersisa hanya untuk 2 bulan. Dari perhitungan di atas jumlah sewa dibayar dimuka sebenarnya Rp 800.000 (2 bulan), maka sewa dibayar dimuka harus dikurangi Rp 400.000,- artinya Sewa Dibayar Dimuka berkurang Rp 400.000,- (Kredit).

􀂃 Sewa yang sudah dijalani 1 bulan senilai Rp 400.000 harus diakui sebagai Beban Sewa, artinya Beban Sewa bertambah Rp 400.000,- (Debet).

Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Sewa Sewa Dibayar Dimuka Rp 400.000 – - Rp400.000









c. Peralatan disusutkan nilainya sebesar Rp 100.000,- Analisis :

􀂃 Beban Penyusutan Peralatan Jahit Bertambah Rp 100.000,- (Debet).

􀂃 Akumulasi Penyusutan Peralatan Jahit bertambah Rp 100.000,- (Kredit).

Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Penyusutan Peralatan Akum. Penyusutan Peralatan Rp 100.000 - - Rp100.000









d. Karena kelalaian, tagihan listrik bulan Mei 2006 Rp 70.000 belum dibayar Analisis :

􀂃 Beban Listrik bertambah Rp 70.000,- (Debet).

􀂃 Karena Belum di bayar maka Utang Listrik bertambah Rp 70.000,- (Kredit)

Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Listrik Utang Listrik Rp 70.000 – - Rp70.000









e. Pembayaran gaji 2 minggu sekali tiap hari sabtu Rp 200.000,- sekarang tanggal 31 Mei 2004 tepat hari Rabu dan gaji dibayar hari Sabtu tanggal 3 Juni. Sehingga gaji karyawan bulan Mei terhitung Rp 150.000,- belum bisa dibayarkan. Analisis :

􀂃 Beban Gaji bertambah Rp 150.000,- (Debet).

􀂃 Karena belum di bayar maka Utang Gaji bertambah Rp 150.000,- (Kredit)

Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Gaji Utang Gaji Rp 150.000 – - Rp 150.000









Maka jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

“ALI TAILOR”
JURNAL PENYESUAIAN
Per 31 Mei 2006
Halaman : 01
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Perlengkapan Perlengkapan 113 Rp 150.000 - - Rp 150.000
31 Beban Sewa Sewa Dibayar Dimuka 114 Rp 400.000 - - Rp 400.000
31 Beban Penyusutan Peralatan Akum. Penyusutan Peralatan Rp 100.000 – - Rp 100.000
31 Beban Listrik Utang Listrik Rp 70.000 – - Rp 70.000
31 Beban Gaji Utang Gaji Rp 150.000 – - Rp 150.000

KAS KECIL

KAS KECIL

A. Pengertian Kas Kecil
Kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek.Dana kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan  kepada seorang kasir kas kecil, yang akan mempertanggungjawabkan  setiap pengeluaran. Adapun pemengang kas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja.Kas kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.
B. Tujuan dibentuknya Kas Kecil
Untuk menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dilakukan oleh suatu bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
  1. Untuk menghindari cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan tidak praktis.
  2. Meringankan beban para staf dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan. Contoh :
    Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
  3. Untuk mempercepat kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.

C.Pembayaran Kas Kecil
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk hal-hal sbb:
  1. Pengeluaran kas kecil, biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi pengeluaran-pengeluaran
  2. Pengeluaran kas kecil tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf
  3. Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil
  4. Bila ada bukti-bukti pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung lainnya harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.

D. Pengisian Kas Kecil
Jadi bila jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil sudah menipis, maka dana harus diisi dengan cara :
  1. Pemegang kas kecil mengajukan permintaan pada bendahara kas
  2. Pemegang kas kecil menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil.
  3. Apabila sudah sesuai dengan ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda persetujuan pada formulir permintaan dan memberikan dana sebesar jumlah kas kecil yang telah dikeluarkan.
E. Metode pencatatan Kas Kecil 
      Metode Imprest
     Adalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan, tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Langkah-langkah operasional metode imprest sbb:
  1. Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu.
  2. Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran . 
  3. Setelah dana kas kecil habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Keuntungan metode imprest :
  • Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.
  • Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.
 contoh jurnal kas kecil dengan menggunakan metode imprest adalah sebagai berikut
1
Kas Kecil
Rp xxx,-
Kas
Rp xxx,-
(Jurnal Untuk Mencatat Pembentukan Kas Kecil)
2
Pada saat terjadi pengeluaran pada kas kecil perusahaan tidak mencatat dalam jurnal laporan keuangan. Perusahaan hanya menyimpan faktur pembelian atas sejumlah kas yang dikeluarkan. Pembelian dan biaya dicatat ketika perusahaan mengisi kas kecil kembali
3
Beban Perlengkapan Kantor
Rp xxx,
Beban Perangko
Rp xxx,
Beban Representasi
Rp xxx,-
Kas
Rp xxx,-
(Jurnal mencatat beban perusahaan apabila perusahaan mengisi kas kecil kembali)
4
Kas
Rp xxx,-
Kas Kecil
Rp xxx,-
(Jurnal Untuk penutupan Kas Kecil Perusahaan pada akhir periode)

Metode Fluktuasi
      Pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang kas kecil harus melakukan pencatatan  dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi pengeluaran kas kecil.
Karena pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.

  •  Kas Kecil                                   Rp. xxx
         Bank                                                                 Rp. xxx
     (mencatat pembentukan Dana Kas Kecil)

  • Beban langganan Surat Kabar     Rp. xxx
Kas Kecil                                     Rp. xxx 

(Mencatat pembayaran Langganan surat Kabar Pada Surat kabar “langganan”)

  •  Beban Listrik                         Rp. xxx
         Kas Kecil                                                     Rp. xxx
    (membayar beban Listrik)

  • Kas Kecil                           Rp. xxx
      Bank                                                                Rp. xxx
(Mencatat pengisian Kembali kas kecil)    
  F. Perbedaan antara metode dana tetap dengan metode fluktuasi sebagai berikut:
  1. Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat jurnal.
  2. Dalam metode dana tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
  3. Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap) 

G. Contoh soal !
PT. TANJUNG MEKAR mulai 1 April 2002 membentuk kas kecil dengan menggunakan metode dana tetap (imprest method) dan metode fluktuasi (fluktuation method). Pengisian kembali kas kecil setiap seminggu sekali pada awal bulan. Pada tanggal 1 April di bentuk kas kecil Rp 350.000. uang tersebut di serahkan kepada kasir kas kecil .
Selama seminggu pertam selam bulan april kas kecil telah mengeluarkan uang dengan rincian sebagai berikut :
Pembayaran perlengkapan        Rp   70.000
Pembayaran telepon                 Rp   60.000
Pembayaran rekening listrik       Rp   80.000
Pembelian perlengkapan           Rp   50.000
Pembayaran beban lain-lain       Rp   40.000 +
                  Jumlah              Rp.300.000

Dik      : Saldo Rp 2.500.000
Diminta:
a.       Metode Dana Tetap (Imprest Method)
b.      Metode Fluktuation (Fluktuation Method )

v     Penyelesaian !
a.       Metode Dana Tetap (Imprest Method)
Pada tanggal 1 April di bentuk kas kecil Rp 350.000, di buat dalam bentuk jurnal.
Jurnal Pembentukan Kas Kecil
Tanggal
Nama. Perkiraan
Debet
Kredit
April
Kas kecil
350.000
-
1
           Kas
-
350.000

Selam seminggu pertama dalam bulan April kasir kas kecil telah mengeluarkan uang dengan perincian sebagai berikut :
            3 April membeli perlengkapan   Rp   70.000
4 April membayar rekening telepon       Rp   60.000
5 April membayar  rekening listrik         Rp   80.000
6 April membeli  perlengkapan Rp   50.000
7 April membayar bensin                      Rp   40.000 +
                                          Jumlah              Rp.300.000



        

         Transaksi di atas oleh kasir kas kecil akan di catat dalam buku kas kecil sbb:
Buku Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Pembentukan kas kecil
350.000
-
350.000
April 3
Perlengkapan

70.000
280.000
April 4
Rekening telepon

60.000
220.000
April5
Rekening listrik

80.000
140.000
April 6
Perlengkapan

50.000
  90.000
April 7
Bensin

40.000
  50.000
Pada tanggal 10 April 2002 kas kecil di isi kembali , rinciannya sbb:
Jurnal Pengisian Kembali Kas
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
April 10
Perlengkapan
120.000


Beban telepon
60.000


Bebab listrik
80.000


Beban bensin
40.000


Kas

300.000
Dari jurnal di atas, kas kecil tidak mengalami perubahan, saldo kas kecil tetap Rp. 350.000 dan di posting kedalam buku besar kas kecil.
Buku Besar Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Pembentukan kas kecil



Kas
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Saldo


2.500.000
April 1
Kas kecil

350.000
2.150.000
April 10
Perlengkapan

120.000
2.030.000

Beban telepon

  60.000
1.970.000

Beban listrik

  80.000
1.890.000

Beban bensin

  40.000
1.850.000

Jadi saldo kas kecil pada tanggal 31 April adalah sebesar Rp 1.850.000

b.      Metode Fluktuation (Fluktuation Method)
Jurnal untuk mencatat pembentukan kas kecil sebagai berikut:
Jurnal Pembentukan Kas Kecil
Tanggal
Nama. Perkiraan
Debet
Kredit
April
Kas kecil
350.000
-
1
           Kas
-
350.000

Selama seminggu pertama dalam bulan April kasir kas kecil telah mengeluarkan uang dengan perincian sebagai berikut :
            3 April membeli perlengkapan   Rp   70.000
4 April membayar rekening telepon       Rp   60.000
5 April membayar  rekening listrik         Rp   80.000
6 April membeli  perlengkapan Rp   50.000
7 April membayar bensin                      Rp   40.000 +
                                          Jumlah              Rp.300.000

Setiap terjasi pengeluaran kas harus di buatkan jurnal sbb :
Jurnal
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
Kredit
April 3
Perlengkapan
70.000
-

          Kas kecil
-
70.000
April 4
Beban telepon
60.000
-

           Kas kecil
-
60.000
April5
Beban listrik
80.000
-

            Kas kecil
-
80.000
April 6
Perlengkapan
50.000
-

                  Kas kecil
-
50.000
April 7
Beban bensin
40.000
-

            Kas kecil
-
40.000

      Untuk mencatat pengisian kembali kas kecil, pada tanggal 10 April 2002 kas kecil di isi kembali sebesar  Rp 200.000 maka jurnalnya :
Jurnal Pengisian Kembali Kas
Tanggal
Nama Perkiraan
Debet
 Kredit
April 10
Kas kecil
200.000
-

Kas
-
200.000
Setelah pengisian kembali, saldo kas kecil sebesar Rp 250.000 (tidak seperti semula) yaitu Rp. 300.000, jadi berfluktuasi lebih kecil.
Buku Kas Kecil
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
Saldo
April 1
Pembentukan kas kecil
350.000

350.000
April 3
Perlengkapan

70.000
280.000
April 4
Beban telepon

 60.000
220.000
April 5
Beban listrik

  80.000
140.000
April 6
Perlengkapan

  50.000
  90.000
April 7
Beban bensin

  40.000
  50.000
April 8
Pengisian kembali
200.000

250.000