Selasa, 10 Februari 2015

LAPORAN KEUANGAN


Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia diterangkan bahwa laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya, antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana.
Pada umumnya yang menjadi unsur utama dari laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal atau laporan laba yang ditahan. Tetapi dalam praktek untuk lebih menjelaskan kepada para pemakai laporan keuangan, sering diikutsertakan laporan-laporan lainnya, seperti laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan penggunaan kas, dsb.
Tujuan laporan keuangan ialah untuk menyediakan informasi berkaitan dengan posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan, sehingga bermanfaat bagi sebagian besar pembaca laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan fungsi laporan keuangan adalah untuk mengetahui berbagai macam kodisi keuangan perusahaan.
B. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
a. NERACA
Neraca adalah laporan mengenai harta, hutang, dan modal suatu perusahaan pada suatu saat tertentu yang disusun secara sistematis. Dengan demikian isi neraca terdiri dari 3 bagian utama, yaitu harta (aktiva), hutang, dan modal. Isi neraca itu harus dapat memberikan gambaran posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
1. Harta
Harta dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu harta lancar dan harta tidak lancar, yang termasuk harta lancar, yaitu :
1) Uang tunai (kas)
2) Surat berharga
3) Piutang wesel
4) Piutang dagang
5) Persediaan : persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi
6) Piutang penghasilan
7) Beban yang dibayar dimuka
Harta tidak lancar adalah harta yang mempunyai masa kegunaan lebih dari satu tahun, atau manfaatnya dapat dinikmati dalam beberapa periode akuntansi, yang termasuk harta tidak lancar, yaitu :
1) Investasi jangka panjang.
2) Harta tetap berwujud : tanah, gedung, mesin, kendaraan, peralatan kantor.
3) Harta tetap tidak berwujud : hak paten, hak copyright, goodwill, hak trade mark atau merk dagang.
4) Beban yang ditangguhkan : beban penelitian, beban pemasaran.
5) Harta lain-lain : bangunan atau tanah yang masih dalam poses penyelesaian.
2. Hutang
Hutang dikelompokkan menjadi dua yaitu hutang lancar(hutang yang harus dilunasi dalam jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Yang termasuk hutang lancar, yaitu :
1) Hutang dagang.
2) Hutang wesel.
3) Beban-beban.
4) Hutang pajak.
5) Pendapatan diterima dimuka.
Hutang jangka panjang adalah hutang yang pelunasannya lebih dari setahun lagi sejak tanggal neraca. Yang termasuk hutang jangka panjang, yaitu :
1) Hutang obligasi.
2) Hutang hipotek.
3. Modal
Modal adalah hak atau tuntunan pemilik atas harta perusahaan, atau kelebihan nilai harta perusahaan daripada jumlah hutang-hutangnya.
Bentuk Neraca
Pada umumnya bentuk neraca ada dua macam yaitu :
a) Bentuk Skontro
Dalam bentuk ini semua harta perusahaan disusun di sisi kiri (debet), hutang dan modal disusun di sisi kanan (kredit). Sedangkan di tengah bagian atas ditulis judul yang berisi nama perusahaan, kata “neraca” dan tanggal neraca .
b)Bentuk vertical (Report Form)
Dalam bentuk ini harta, hutang, dan modal disusun berurutan ke bawah

C. LAPORAN RUGI LABA
Laporan rugi laba(income statement) adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang penghasilan yang diperoleh, dan beban –beban yang terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba berisi informasi mengenai sumber dari mana penghasilan itu diperoleh, dan beban-beban apa yang menjadi tanggungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan.
Sumber pemghasilan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
a. Dari usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang utama dilakukan oleh perusahaan. Misalnya, dalam perusahaan jasa : hasil penjualan jasa, dalam perusahaan dagang : menjual dan membeli barang.
b. Dari kegiatan luar usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang bersifat sampingan atau terjadinya sewaktu-waktu. Misalnya, pada perusahaan jasa : suatu bengkel selain menjual jasa bengkel juga menyewakan kendaraan.
Seperti halnya penghasilan, maka beban-beban yang menjadi tanggungan perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Beban yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok. Beban-beban tersebut disebut “beban usaha”. Dalam perusahaan dagang, beban usaha terdiri atas harga pokok penjualan, beban-beban usaha penjualan, dan beban-beban administrasi umum.
b. Beban-beban yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha pokok, disebut “beban di luar usaha”, misalnya beban bunga, atau kerugian dari penjualan peralatan kantor yang tidak dapat dipergunakan lagi.
Bentuk Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Bentuk single step
Dalam bentuk ini penghasilan usaha da penghasilan di luar usaha disusun dalam satu kelompok. Begitu pula beban-beban usaha dan beban-beban di luar usaha pokok. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cara mengurangi total penghasilan dengan total beban. Contoh laporan rugi laba bentuk single step adalah sebagai berikut
Bentuk laporan laba rugi single step
PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Pendapatan :
Pendapatan Jasa
A
Pendapatan Bunga
B
Total Pendapatan
C
Beban-beban :
Beban Sewa
D
Beban Gaji
E
Beban Asuransi
F
Beban Listrik, air, dan Telepon
G
Total Beban
(H)
Laba Bersih
I
Keterangan :
C = A + B
H = D + E + F + G
I = C-H
b. Bentuk multiple step
Dalam bentuk ini, baik penghasilan maupun beban, dipisah secara terperinci antara penghasilan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di luar usaha pokok.
Bentuk laporan laba rugi multiple step
PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Pendapatan Jasa
A
Beban-beban :
B
Beban Gaji
C
Beban Listrik, air, dan Telepon
D
Total Beban
(E)
Laba Usaha
F
Pendapatan di Luar Usaha :
Pendapatan Bunga
G
Beban-beban di Luar Usaha :
Beban bunga
(H)
Laba di luar Usaha
I
Laba Bersh
J
Keterangan :
E = B + C + D
F = A – E
I = F + I
D. LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Dalam perusahaan berbentuk perseorangan, modal pemilik pada awal periode akan berubah sebagai akibat adanya laba atau rugi, dan pengambilan prive pemilik dalam periode yang bersangkutan. Perubahan jumlah modal pemilk dan sumber-sumber yang mengakibatkan perubahan modal tersebut, dilaporkan dalam bentuk laporan perubahan modal (capital statement). Jadi dapat dikatakan bahwa laporan perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu.
Di bawah ini adalah contoh laporan perubahan modal :
BENTUK LAPORAN PERUBAHAN MODAL
SALON LIA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2005
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Modal, 1 January 2005 A
A
Laba Bersih
B
Prive
(C)
Penambahan(pengurangan) Modal (D)
(D)
Modal, 31 Desember 2005 E
E
Keterangan :
D = B + C
E = A + D
E. LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas untuk suatu periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun, sesuai PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas. Laporan arus kas dibuat dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi, berkaitan dengan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan menggunakan kas dan setara kas. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid (tidak lebih dari 3 bulan)
BENTUK LAPORAN ARUS KAS
SALON LIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2005
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
Arus Kas Kegiatan Operasi
Penerimaan dari Pelanggan
A
Arus Kas Keluar
Pembayaran Gaji
B
Piutang Listrik, air, dan Telepon
C
Pembayaran Sewa
D
Pembayaran Hutang
E
(F)
Arus Kas Masuk(keluar) Kegiatan Operasi
G
Arus Kas Kegiatan Investasi
Penerimaan Kas dari Penjualan Tanah
H
Penerimaan Kas dari Penjualan Investasi
I
J
Arus Kas Keluar :
Pengeluaran Kas untuk Pembelian Tanah
K
Pengeluaran Kas untuk Pembelian Investasi
L
M
Arus Kas Masuk(keluar) Kegiatan Investasi
N
Arus Kas Kegiatan Pembiayaan
Penerimaan Kas dari Penjualan Saham
O
Arus Kas Keluar :
Pembayaran Hutang Obligasi
P
Pembayaran Deviden
Q
(R)
Arus Kas Masuk (keluar) kegiatan Pembiayaan
S
Arus Kas Masuk (keluar) Bersih
T
Saldo Kas, January 2005
U
Saldo Kas, 31 Desember 2005
V





Tidak ada komentar:

Posting Komentar