Dalam prinsip-prinsip akuntansi Indonesia diterangkan bahwa laporan keuangan adalah neraca dan perhitungan rugi laba serta segala keterangan-keterangan yang dimuat dalam lampiran-lampirannya, antara lain laporan sumber dan penggunaan dana-dana.
Pada
umumnya yang menjadi unsur utama dari laporan keuangan terdiri atas
neraca, laporan laba rugi, dan laporan perubahan modal atau laporan laba
yang ditahan. Tetapi dalam praktek untuk lebih menjelaskan kepada para
pemakai laporan keuangan, sering diikutsertakan laporan-laporan lainnya,
seperti laporan perubahan modal kerja, laporan sumber dan penggunaan
kas, dsb.
Tujuan
laporan keuangan ialah untuk menyediakan informasi berkaitan dengan
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan, sehingga bermanfaat bagi sebagian besar pembaca laporan
keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan fungsi laporan
keuangan adalah untuk mengetahui berbagai macam kodisi keuangan
perusahaan.
B. UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
a. NERACA
Neraca
adalah laporan mengenai harta, hutang, dan modal suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu yang disusun secara sistematis. Dengan demikian isi
neraca terdiri dari 3 bagian utama, yaitu harta (aktiva), hutang, dan
modal. Isi neraca itu harus dapat memberikan gambaran posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat tertentu.
1. Harta
Harta dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu harta lancar dan harta tidak lancar, yang termasuk harta lancar, yaitu :
1) Uang tunai (kas)
2) Surat berharga
3) Piutang wesel
4) Piutang dagang
5) Persediaan : persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, persediaan barang jadi
6) Piutang penghasilan
7) Beban yang dibayar dimuka
Harta
tidak lancar adalah harta yang mempunyai masa kegunaan lebih dari satu
tahun, atau manfaatnya dapat dinikmati dalam beberapa periode akuntansi,
yang termasuk harta tidak lancar, yaitu :
1) Investasi jangka panjang.
2) Harta tetap berwujud : tanah, gedung, mesin, kendaraan, peralatan kantor.
3) Harta tetap tidak berwujud : hak paten, hak copyright, goodwill, hak trade mark atau merk dagang.
4) Beban yang ditangguhkan : beban penelitian, beban pemasaran.
5) Harta lain-lain : bangunan atau tanah yang masih dalam poses penyelesaian.
2. Hutang
Hutang
dikelompokkan menjadi dua yaitu hutang lancar(hutang yang harus
dilunasi dalam jangka pendek) dan hutang jangka panjang. Yang termasuk
hutang lancar, yaitu :
1) Hutang dagang.
2) Hutang wesel.
3) Beban-beban.
4) Hutang pajak.
5) Pendapatan diterima dimuka.
Hutang
jangka panjang adalah hutang yang pelunasannya lebih dari setahun lagi
sejak tanggal neraca. Yang termasuk hutang jangka panjang, yaitu :
1) Hutang obligasi.
2) Hutang hipotek.
3. Modal
Modal
adalah hak atau tuntunan pemilik atas harta perusahaan, atau kelebihan
nilai harta perusahaan daripada jumlah hutang-hutangnya.
Bentuk Neraca
a) Bentuk Skontro
Dalam
bentuk ini semua harta perusahaan disusun di sisi kiri (debet), hutang
dan modal disusun di sisi kanan (kredit). Sedangkan di tengah bagian
atas ditulis judul yang berisi nama perusahaan, kata “neraca” dan
tanggal neraca .
Dalam bentuk ini harta, hutang, dan modal disusun berurutan ke bawah
Laporan
rugi laba(income statement) adalah laporan yang disusun secara
sistematis tentang penghasilan yang diperoleh, dan beban –beban yang
terjadi dalam kegiatan usaha perusahaan selama periode tertentu. Laporan
rugi laba berisi informasi mengenai sumber dari mana penghasilan itu
diperoleh, dan beban-beban apa yang menjadi tanggungan perusahaan dalam
periode yang bersangkutan.
Sumber pemghasilan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
a. Dari
usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang utama dilakukan oleh perusahaan.
Misalnya, dalam perusahaan jasa : hasil penjualan jasa, dalam perusahaan
dagang : menjual dan membeli barang.
b. Dari
kegiatan luar usaha pokok, yaitu dari kegiatan yang bersifat sampingan
atau terjadinya sewaktu-waktu. Misalnya, pada perusahaan jasa : suatu
bengkel selain menjual jasa bengkel juga menyewakan kendaraan.
Seperti halnya penghasilan, maka beban-beban yang menjadi tanggungan perusahaan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :
a. Beban
yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok. Beban-beban
tersebut disebut “beban usaha”. Dalam perusahaan dagang, beban usaha
terdiri atas harga pokok penjualan, beban-beban usaha penjualan, dan
beban-beban administrasi umum.
b. Beban-beban
yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha pokok, disebut “beban
di luar usaha”, misalnya beban bunga, atau kerugian dari penjualan
peralatan kantor yang tidak dapat dipergunakan lagi.
Bentuk Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
a. Bentuk single step
Dalam
bentuk ini penghasilan usaha da penghasilan di luar usaha disusun dalam
satu kelompok. Begitu pula beban-beban usaha dan beban-beban di luar
usaha pokok. Laba atau rugi bersih dihitung dengan cara mengurangi total
penghasilan dengan total beban. Contoh laporan rugi laba bentuk single
step adalah sebagai berikut
Bentuk laporan laba rugi single step
PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
| ||
Pendapatan :
| ||
Pendapatan Jasa
|
A
| |
Pendapatan Bunga
|
B
| |
Total Pendapatan
|
C
| |
Beban-beban :
| ||
Beban Sewa
|
D
| |
Beban Gaji
|
E
| |
Beban Asuransi
|
F
| |
Beban Listrik, air, dan Telepon
|
G
| |
Total Beban
|
(H)
| |
Laba Bersih
|
I
|
Keterangan :
C = A + B
H = D + E + F + G
I = C-H
b. Bentuk multiple step
Dalam
bentuk ini, baik penghasilan maupun beban, dipisah secara terperinci
antara penghasilan dan beban usaha dengan penghasilan dan beban di luar
usaha pokok.
Bentuk laporan laba rugi multiple step
PT ABC
LAPORAN LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2004
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
| ||
Pendapatan Jasa
|
A
| |
Beban-beban :
|
B
| |
Beban Gaji
|
C
| |
Beban Listrik, air, dan Telepon
|
D
| |
Total Beban
|
(E)
| |
Laba Usaha
|
F
| |
Pendapatan di Luar Usaha :
| ||
Pendapatan Bunga
|
G
| |
Beban-beban di Luar Usaha :
| ||
Beban bunga
|
(H)
| |
Laba di luar Usaha
|
I
| |
Laba Bersh
|
J
|
Keterangan :
E = B + C + D
F = A – E
I = F + I
D. LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Dalam
perusahaan berbentuk perseorangan, modal pemilik pada awal periode akan
berubah sebagai akibat adanya laba atau rugi, dan pengambilan prive
pemilik dalam periode yang bersangkutan. Perubahan jumlah modal pemilk
dan sumber-sumber yang mengakibatkan perubahan modal tersebut,
dilaporkan dalam bentuk laporan perubahan modal (capital statement).
Jadi dapat dikatakan bahwa laporan perubahan modal adalah ikhtisar
tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka
waktu tertentu.
Di bawah ini adalah contoh laporan perubahan modal :
BENTUK LAPORAN PERUBAHAN MODAL
SALON LIA
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2005
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
| ||
Modal, 1 January 2005 A
|
A
| |
Laba Bersih
|
B
| |
Prive
|
(C)
| |
Penambahan(pengurangan) Modal (D)
|
(D)
| |
Modal, 31 Desember 2005 E
|
E
|
Keterangan :
D = B + C
E = A + D
E. LAPORAN ARUS KAS
Laporan
arus kas merupakan ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas untuk
suatu periode waktu atau masa tertentu, misalnya sebulan atau setahun,
sesuai PSAK No. 2 tentang Laporan Arus Kas. Laporan arus kas dibuat
dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang mengapa posisi kas
perusahaan berubah selama periode akuntansi, berkaitan dengan aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan menggunakan kas dan setara kas. Setara
kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid (tidak lebih dari 3 bulan)
BENTUK LAPORAN ARUS KAS
SALON LIA
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PER 31 DESEMBER 2005
(DALAM RIBUAN RUPIAH)
| |||
Arus Kas Kegiatan Operasi
| |||
Penerimaan dari Pelanggan
|
A
| ||
Arus Kas Keluar
| |||
Pembayaran Gaji
|
B
| ||
Piutang Listrik, air, dan Telepon
|
C
| ||
Pembayaran Sewa
|
D
| ||
Pembayaran Hutang
|
E
| ||
(F)
| |||
Arus Kas Masuk(keluar) Kegiatan Operasi
|
G
| ||
Arus Kas Kegiatan Investasi
| |||
Penerimaan Kas dari Penjualan Tanah
|
H
| ||
Penerimaan Kas dari Penjualan Investasi
|
I
| ||
J
| |||
Arus Kas Keluar :
| |||
Pengeluaran Kas untuk Pembelian Tanah
|
K
| ||
Pengeluaran Kas untuk Pembelian Investasi
|
L
| ||
M
| |||
Arus Kas Masuk(keluar) Kegiatan Investasi
|
N
| ||
Arus Kas Kegiatan Pembiayaan
| |||
Penerimaan Kas dari Penjualan Saham
|
O
| ||
Arus Kas Keluar :
| |||
Pembayaran Hutang Obligasi
|
P
| ||
Pembayaran Deviden
|
Q
| ||
(R)
| |||
Arus Kas Masuk (keluar) kegiatan Pembiayaan
|
S
| ||
Arus Kas Masuk (keluar) Bersih
|
T
| ||
Saldo Kas, January 2005
|
U
| ||
Saldo Kas, 31 Desember 2005
|
V
| ||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar